Gambar ilustrasi by google |
Ya, Dean Desvi, seorang donatur Yayasan Panti Asuhan yang berprofesi sebagai pemain sinetron ini mengungkap usai dirinya mendengar informasi adanya dugaan pelecehan terhadap anak-anak panti.
Lalu, dirinya mencoba untuk mengkonfirmasi kepada pihak pengelola yayasan, namun sayangnya dia tidak mendapat informasi mengenai hal tersebut.
"Tiga terduga pelaku ini saling melindungi," ujar Dean Desvi di Kawasan Kebon Sirih, Jakarta, pada Kamis 26 September 2024.
"Kan Pemilik Yayasan ini teman dan sahabat Saya juga. Maka saya fikir, coba tabayyun dulu, tapi ya tidak dapat cerita apa-apa," jelasnya.
Modusnya, para oknum pelaku di yayasan ini seolah memberikan perhatian dengan mengusapkan lotion anti nyamuk ke tubuh korban.
"Ceritanya mengusapkan pakai soffel (lotion anti nyamuk-red), diusap-usap dari kakinya ke paha naik sampai ke kelaminnya," papar Dean Desvi.
Dirinya pun menjelaskan beberapa anak asuh yang telah remaja dan mengerti tentang pelecehan berusaha menolak.
Namun, anak berusia lima tahun yang belum paham akan tindakan buruk tersebut berakhir menjadi korban jangka panjang.
"Kalau orang yang paham, ditendang, tetapi masih bocil lima tahun, kan dia enggak tahu," tutur Dean Desvi.
Sempat menaruh kecurigaan, saat Dean Desvi melihat adanya pembagian ruangan untuk anak asuh panti asuhan.
Menurutnya, anak asuh berpenampilan menarik ditempatkan di kamar yang bagus. Sementara anak asuh yang kurang menarik penampilannya ditempatkan di kamar yang kurang bagus.
"Jadi yang bening-bening ditaruh di Kamar AC-nya, sedangkan yang menurut mereka aura magrib (kurang menarik-red) ditaruh di kamar yang jelek," kata Dean Desvi.
Guna memuluskan perbuatannya, Dean Desvi menyebut para oknum mengimingi korban dengan berbagai hadiah hingga ponsel pintar untuk mengulangi prilaku mereka.
"Mereka diiming-imingi, dijajanin, ditransfer, ada yang dikasih benda dan segala macam," ujarnya. (Red)
Posting Komentar
Terimakasih sudah memberikan komentar anda