Akibat QR Lambat, Konsumen Kecewa Dengan Pelayanan Apotik Roxy Karawaci

Ketua Bawaslu Kota Tangerang, Komarullah, bakal dalami adanya pembagian tiket nonton pertandingan sepakbola gratis yang dilakukan oleh salahsatu paslon (foto by Yudha)

Tangerang, Indonesia Terbit - Adanya pembagian tiket nonton bola gratis yang diduga dilakukan oleh salahsatu pasangan calon (paslon) kepala daerah di Kota Tangerang masuki tahap kajian.

Hal itu dikatakan langsung oleh Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang, Komarullah di kantornya, pada Rabu 9 Oktober 2024.

Pembagian tiket nonton bola gratis itu dikaitkan dengan nama salahsatu paslon S-M (nama disamarkan_red). Bahkan dalam pembagiannya juga sempat tersiar di kanal postingan media sosial.

"Kami saat ini sedang melakukan penelusuran dan pengumpulan keterangan terkait dugaan pembagian tiket gratis yang dilakukan salah satu paslon Walikota," kata Komar.

Disampaikan Komar, Bawaslu Kota Tangerang bakal terus menindaklanjuti dan mempelajari adanya laporan yang berkaitan dengan pelanggaran-pelanggaran di Pilkada 2024 ini.

"Secepatnya lah akan Bawaslu proses, karena ada beberapa dugaan pelanggaran yang saat ini masih kita dalami. Jika terbukti ada pelanggaran yang terjadi, maka akan ditindaklanjuti dalam rapat pleno," jelasnya.

Sebelumnya, Bawaslu Kota Tangerang kerap memperingatkan kepada paslon nomor urut 3 ini, untuk tidak membagikan tiket nonton sepakbola gratis agar tidak tersandung aturan yang telah ditetapkan dalam pesta demokrasi Pilkada 2024 ini.

"Awalnya paslon Sachrudin ingin bagikan tiket nonton bola tapi kita (Bawaslu_red) sudah cegah. Kalau bisa untuk membagikan itu jangan dari S (nama disamarkan_red) nya tapi anggota atau pengurus asosiasinya," beber Komar.

Dalam aturannya, para paslon yang tengah berlomba di Pilkada 2024 ini dilarang untuk melakukan politik uang (money politic) dalam bentuk apapun.

"Money politik itu dilihat dari harga yang diberikan pasangan calon, misalkan untuk hadiah dan bonus itu maksimal 1 juta dan untuk makan minum (mamin) dan bahan kampanye maksimal 100 ribu,"

"Tapi kita lihat apakah pembagian tiket sepakbola oleh paslon S-M itu masuk kategori 'money politik' atau bukan. Saat ini Bawaslu masih proses kajian dan pendalaman," tuturnya. (Yud)