![]() |
Aksi solidaritas Seniman Untuk Tenaga Harian Lepas Kota Tangerang, editor foto : HR Alfian Yudha |
Tangerang, Indonesia Terbit - Pegiat seni budaya beserta kalangan aktivis menggelar aksi refleksi Solidaritas Untuk THL (SUT) Kota Tangerang.
Aksi tersebut berlangsung di depan kantor Walikota Tangerang, yang juga dihadiri oleh ratusan masyarakat dengan antusiasme yang tinggi, Minggu 12 Januari 2024 sore.
Selaku koordinator aksi, Zigo mengatakan bahwa acara ini terselenggara atas dasar kepedulian dan kemanusiaan terhadap ribuan tenaga harian yang tidak lolos dalam seleksi PPPK dari Kota Tangerang.
"Hari ini telah terjadi peristiwa gerakan solidaritas sosial seniman dan kebudayaan, dimana kami peduli kepada ribuan tenaga kerja untuk menjadi PPPK pupus harapannya setelah mengabdi sekian lama," beber dia.
Dalam aksi damai tersebut, mereka juga menampilkan pentas kesenian yang diwarnai dengan musik band, teaterikal, lukis, puisi, seni rupa, orasi, debus, hingga ribuan petisi.
"Hari ini juga ada petisi yang kita jalankan totalnya 2000 petisi yang akan diisi dan di tandatangani yang nantinya akan kami serahkan kepada Dewan Kota Tangerang dan Walikota Tangerang agar diteruskan ke Badan Kepegawaian Nasional tidak lagi melalui BKPSDM Kota Tangerang karena sudah tidak adanya kepercayaan lagi," jelas Zigo.
"Ini adalah momentum budaya dan momentum sejarah yang menjadi perisai, menjadi rambu-rambu bagi siapa pun yang memimpin kota tangerang kedepannya," tambahnya.
Di tempat yang sama hadir Wakil ketua dewan dari Fraksi PDI perjuangan Andri S Permana yang hadir memberikan support dalam giat acara tersebut.
"Saya menyambut baik dengan terselenggaranya acara ini, mengingat tentang hak para pekerja THL kami akan terus mengawal isu terkait PPPK ini sampai ketingkat pusat baik itu ke DPR RI juga BKN dan juga Kementrian di Jakarta," tegasnya.
"Mudah-mudahan apa yang menjadi pergerakan teman-teman seniman bisa memberikan tekanan ke pemerintah pusat atas petisi yang dibuat saat ini dan dapat menjadi suatu sekala prioritas serta urgensi tolak ukur agar semua para calon PPPK ini dapat diangkat menjadi PPPK," tukasnya.
Sementara itu Edi Bonetsky selaku seniman seni rupa menambahkan agar Kata THL di ganti dengan tatanan yang lebih baik dan lebih manusiawi, arif, hikmat, kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, sehingga terwujud kemanusiaan yang adil dan beradab.
Kontributor : Freddy
Editor : HR Alfian Yudha
Editor : HR Alfian Yudha
Posting Komentar
Terimakasih sudah memberikan komentar anda